WAHYU 07: Informasi Murni, Benar, Objektif

 1. Interaksi antara Allah dengan Hamba
 “Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan WaHYu atau di belakang tabir, atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan (faYuHiya) kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki.  Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana”.
“Dan demikianlah Kami wahyukan (AuHaiNa) kepadamu (ilaika) Ruhan (Al-Kitab=dokumentasi hidup dan Iman) dengan perintah Kami.  Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab (dokumentasi hidup) itu dan tidak pula mengetahui apakah Iman itu, tetapi Kami menjadikannya Cahaya (Nur), yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami.  Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus (Shirothim Mustaqiim)”.
“(Yaitu) jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.  Ingatlah, bahwa kepada Allah-lah kembali semua urusan”.
QS. Asy-Syuura(42):51-53

2. Interaksi antara Hamba dengan Allah
“Dan demikianlah Kami menurunkan Al-Qur’an dalam bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau (agar) Al-Qur’an itu menimbulkan pengajaran bagi mereka”.
“Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang Sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al-Qur’an sebelum disempurnakan mewahyukannya (WaHYuH) kepadamu, dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan”.
QS. Thaahaa(20(:113-114
Baca juga: QS. Qaaf(50):45; QS. Az-Zumar(39):10-31

3. Interaksi Hamba dengan Kehidupannya
“Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang di-komunikasi-kannya (yanthiqu) menurut kemauan(hawa)-nya, yang dikomunikasikannya itu tiada lain ialah WaHYu yang diwahyukan (YuHa) (kepadanya), yang diajarkan kepadanya oleh (jibril) yang sangat kuat, yang cerdas, dan (jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli, sedang dia berada di ufuk yang tinggi, kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat lagi (pada Muhammad sejarak) anak panah (dengan dua ujung ) atau lebih dekat lagi. Lalu dia menyampaikan (fa-Auha) kepada hamba-Nya yang terpilih (abdihi, yaitu Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan (Auha, kepada malaikat), fuad(Sistem Transformasi)-nya tidak mendustakan apa yang dilihatnya”.
QS. An-Najm(53):1-11

4. Interaksi Hamba dengan Komunitasnya
“Katakanlah (hai Muhammad): “Sesungguhnya aku hanya memberi peringatan kepada kamu dengan Wahyu (WaHYi) dan tiadalah orang-orang yang tuli mendengar seruan, apabila mereka di beri peringatan”.
QS. Al-Anbiyaa’(21):45









Tidak ada komentar:

Posting Komentar